HAKEKAT
KEPEMIMPINAN
1. Sejumlah
manusia yang berkelompok untuk mencapai suatu tujuan memerlukan pemimpin.
Pimpinan ini mutlak adanya kalau mereka ingin maju untuk mencapai tujuan
tersebut.Tanpa Pimpinan, suatu kelompok tak ubahnya kapal tanpa nahkoda.
2. Kepimimpinan
didefinisikan sebagai suatu usaha yang dilakukan dalam hubungan antar manusia
untuk mempengaruhi orang lain melalui proses komunikasi yang diarahkan untuk
mencapai suatu tujuan.
3.
Dengan demikian ada 4(empat) hal dalam arti kepimimpinan :
a. Pendayagunaan Pengaruh
b. Hubungan Antar Manusia
c. Proses Komunikasi
d. Pencapaian Suatu Tujuan
Keempat hal diatas akan menentukan keefektifan tindakan
kepemimpinan.
4. Usaha
mempengaruhi orang lain itu sendiri sudah merupakan tindakan kepemimpinan,
tanpa mempedulikan apakah pemimpin tersebut dapat mempengaruhi
tingkah laku orang lain atau tidak. Efektif tidaknya usaha kepemimpinanlah yang
diukur dari perubahan yang terjadi.
BAGAIMANA
MEMPENGARUHI ORANG LAIN
1. Kekuasaan
adalah kapasitas atau kesanggupan untuk mempengaruhi.
2. Otoritas/wewenang
adalah merupakan hak, untuk mempengaruhi para pengikut, dan hak
ini diperoleh dari jabatan yang dijabat dari dala organisasi.
3. Menurut
French dan reven, ada tujuh jenis sumber-sumber kekuasaan yang dimiliki oleh
pemimpin.
4. Kekuasaan
yang bersumber dari organisasi adalah :
a.
Kekuasaan sah (legitinate power), Kekuasaan ini karena ia memiliki jabatan
tertentu.
b.
Kekuasaan paksaan (coersive power), Kekuasaan yang timbul karena ia memiliki
kekuasaan untuk memaksakan kehendaknya
c.
Kekuasaan imbalan (reward power), Kekuasaan atas dasar kemampuan memberikan
imbalan dan hukuman.
5.
Kekuasaan yang bersumber dari individu :
a.
Kekuasaan ahli (expert power), Kekuasaan ini dikarenakan yang bersangkutan
lebih ahli dibanding yang lain
b.
Kekuasaan informasi (information power), Kekuasaan ini timbul karena orang
tersebut lebih banyak memiliki informasi.
c.
Kekuasaan koneksi (conection power), Kekuasaan ini dikarenakan pemimpin
memiliki hubungan baik dengan orang lain.
d.
Kekuasaan kharismatik
Kekuasaan ini dikarenakan memiliki
kharisma, yang membuat orang lebih mau mendengar.
6.
Dalam diri seseorang yang diangkat oleh organisasi,semua kekuatan yang ada di
organisasi pasti dimiliki. Sedang kekuasaa yang berasal dari individu
tergantung dari orang tersebut.
7.
Dengan menggunakan kekuasaan ini pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya kepada
pengikutnya, agar tingakah laku sedemikin rupa sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.
a. Setiap
pemimpin berada dalam posisi berkemampuan tinggi dalam memepengaruhi
orang lain, diikuti rasa tanggung jawab yang menggunakan kekuasaan efektif.
b.
Penggunaan power ini dinilai berdasarkan kriteria efektif dan tidak efektif.
c.
Apabila penggunaan kekuasaan dikaitkan dengan tujuan, maka kekuasaan yang
dimiliki oleh pemimpin dapat disalgunakan apabila digunakan untuk suatu tujuan
yang buruk.
8.
Kepemimpinan seseorang dinilai efektif bila :
a.
membuat orang lain merasa takut
b.
menumbuhkan serta memupuk hubungan kerjasama
c.
memecahkan persengkataan
d.
merangsang perkembangan cara berfikir yang berpedoman pada tujuan.
9.
Gaya kepemimpinan seseorang akan menentukan jenis kekuasaan yang digunakannya.
Ada dua gaya utama, yaitu :
a.
Berorientasi pada tugas
Disini sang pemimpin menekankan pada
pentingnya penyelesaian tugas dengan cara mengatur penugasan kerja, pengambilan
keputusan dan penilaian hasil keja. Pengawasan dilakukan dengan ketat. Pemimpin
lebih mementingkan penyelesaian tugas dengan cara penggunaan kekuasaan yang
bersumber pada imbalan, paksaan dan sah, dalam usaha yang mempengaruhi tingkah
laku dan hasil kerja pengikut.
b.
Berorientasi pada pengikut
Orientasi pada pengikut ditunjuk dengan
sikap terbuka dan ramah serta usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengikutnya.
Ia berusaha mendelegasikan pengambilan keputusan serta berusaha membantu
pengikutnya untuk memuaskan kebutuhan mereka dengan menciptakan iklim dan
lingkunagn yang mendukung. Sumber kekuasaan yang digunakan adalah keahlian dan
kharisma. Gaya kepemimpinan yang ideal adalah yang menggabungkan kedua
orientasi tersebut secara berimbang.
KEPEMIMPINAN DI AMBALAN/RACANA
1.
Rumus pembinaan dalam Gerakan Pramuka
mengatakan “untuk dan oleh Penegak dan pandega, dibawah pimpinan Penegak dan
Pandega dan dengan bimbingan dan tanggung jawab pembinanya”. Peran Pembina
lebih bersifat pendamping “Tut Wuri Handayani”.
2.
Dalam bidang Gerakan dan Teknik Kepramukaan ditangani oleh Dewan Ambalan atau
Dewan Racana, seang bidang pendidikan yang bersifat kejiwaan dalam usaha
pembentukan watak dan pribadi ditangani oleh Pembina.
3.
Dalam melaksanakan sistem beregu,
pembina mendelegasikan kepemimpinannya kepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana.
Bimbingan Pembina lebih diarahkan kepada Dewan Ambalan atau Dewan Racana(serta
pimpinan sangga/reka) dan tidak langsung kepada anggota ambalan/racana. Kepada
Dewan Ambalan/Racana, Pembina menjelaskan dan membantu mereka untuk dapat
menggerakkan Ambalan/Racana.
4.
Dengan demikian jelaslah bahwa Dewan Ambalan/Racanma-lah yang betugasmerencanakan,
mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan, latihan serta program
satuannya.
5.
Atas dasar itu, pimpinan yang duduk di Dewan Ambalan/Racana perlu :
a.
Mengetahui kesenangan dan perhatian khusus anggotanya.
b. Mengenal
lebih dekat pribadi anggotanya, dengan bersama-sama melakuak pengembaraan,
pekemahan dan mengunjungi mereka dirumahnya masing-masing.
c. Mempunyai
wibawa dan dapat memberikan contoh pribadinya sehingga anggota-anggotanya dapat
menghargainya.
d. Memiliki
kecakapan memimpin dengan bijaksana, penuh semangat, disiplin dan pandangan
luas. Lord Baden Powel pernah berkata “ Ingatlah kamu harus memberikan
pimpinan, bukan desakan”(Scouting For Boys,1908). Ia bukanlah seorang komandan
yang perintah-perintahnya harus dilakukan tanpa dibantah, tetapi ia seorang
kakak yangmendampingi mereka.
e.
Memberikan kesempatan kepada orang lain, terutama orang yang lebih muda, supaya
memperoleh pengalaman memimpin dan dapat mengembangkan kecakapannya.
f. Menghubungi
Pembina atau pembantu Pembina selaku pendampingnya, bila mendaptkan
kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkannya sendiri untuk mendapat
bantuannya.
6.
Lebih jauh lagi, Baden Powell mengemukakan empat hal utama yang harus ada pada seorang pemimpin yang antara lain sebagai
berikut ;
a.
Ia harus mempunyai kepercayaan dan keyakinan penuh tentang kebenaran dari apa
yang telah dipilihnya.
b.
Dia harus selalu mempunyai kepribadian yang selalu tampak riang gembira, kuat,
pengertian, simpatik dan bersahabat dengan pengikutnya. Dengan demikian
menguatkan kerjasama yang menyenangkan dengan mereka.
c.
Dia harus mempunyai kepercayaan tehadap diri sendiri denga jalan megetahui
tugas/pekerjaannya. Dengan demikian meningkatkan rasa percaya diri pengikutnya.
d.
Apa yang dikhotbahkan harus dipraktekkan sendiri, dengan demikian memberi
contoh kepada temannya.